Uni Eropa akan berupaya mengimpor lebih banyak LNG dari Amerika Serikat dan negara -negara lain dan mempercepat peluncuran energi terbarukan karena berusaha mengganti pasokan gas Rusia dan memotong ketergantungan gasnya, Komisaris Energi Eropa Dan Jørgensen mengatakan kepada Reuters.
“Alih -alih menggunakan uang pembayar pajak, uang warga negara, untuk membayar gas di mana pendapatan masuk ke peti perang Putin, kita perlu memastikan bahwa kita menghasilkan energi kita sendiri,” kata Jørgensen dalam wawancara media bersama.
Untuk mengurangi ketergantungan keseluruhan pada bahan bakar fosil, rencana UE untuk mengadopsi undang -undang untuk meringankan aturan perizinan yang akan mempercepat penyebaran kapasitas tenaga surya dan angin yang lebih cepat, tambah Komisaris.
UE akan bertujuan untuk memenuhi permintaan gasnya dari sumber selain Rusia, kata komisaris.
“Masih akan ada kebutuhan gas, dan di sana kita harus menemukan sumber lain selain Rusia, dan itu juga bisa berarti impor yang lebih besar dari AS,” kata Jørgensen kepada Reuters.
Peningkatan pembelian LNG AS juga dapat membantu UE menghindari tarif potensial dari Presiden AS Donald Trump.
Bulan lalu, Presiden Trump mendesak UE, sekali lagi, untuk membeli lebih banyak minyak dan gas Amerika untuk menghindari tarif.
Itu adalah kedua kalinya Presiden Trump mendesak Eropa untuk membeli lebih banyak energi Amerika, setelah mengancam “tarif sepanjang jalan !!!” “pada bulan Desember.
UE dapat menimbang investasi dalam proyek -proyek LNG di luar blok untuk memastikan persediaan, Reuters melaporkan awal pekan ini, mengutip rancangan dokumen Komisi Eropa yang telah dilihatnya.
Investasi potensial dalam proyek LNG di luar negeri akan menjadi bagian dari rencana UE untuk menurunkan harga energi tinggi yang telah membebani rumah tangga dan mengurangi daya saing industri Eropa sejak krisis energi 2022.
Komisi tampaknya “segera terlibat dengan pemasok LNG yang andal untuk mengidentifikasi impor kompetitif biaya tambahan dari proyek ekspor LNG yang ada dan di masa depan,” menurut rancangan yang dilihat oleh Reuters.
Oleh Tsvetana Paraskova untuk Oilprice.com